Sekian Lama Tinggal di Kontrakan Tua, Akhirnya Mereka Berkenalan PART 2

Seketika ia  mengurungkan diri untuk berdiri. Sarah hanya duduk di atas tempat tidur sambil memegang erat selimut.

Sarah diam dalam posisi waspada, ragu antara yakin mendengar suara tawa dan berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa ia hanya salah dengar.Ia terus berusaha fokus, tapi yang didengar hanya hening.

Pelan-pelan Sarah kembali ke posisi tidur. Berhati-hati sekali seakan-akan membangunkan sesuatu yang ia pun tak tau apa.Suara langkah kaki kecil berlari melintas di depan kamarnya.Otak Sarah langsung merespon jika itu adalah tikus.

        “Tikus! Ya itu tikus! (Atau mudah2an tikus),” dipikirannya.

Belum selesai ia meyakinkan diri sendiri, suara lain membuatnya kaku sekaku-kakunya.

        Dug.. Sreeekkkkk.. Dug.. Sreeekkkkk.. Suara sesuatu diseret.

Seperti orang yang berjalan pincang dengan satu kaki diseret, berkeliling di ruangan depan kamarnya.Sesekali mendekati ke arah kamar Sarah ke arah kamar Teh Ava dan berputar lagi.

        “Hihihihi...” Suara tertawa lirih itu muncul lagi.

Kali ini, Sarah yakin jika ia tidak salah dengar.

Dengan ketakutakan, Sarah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut sembari memejamkan mata rapat-rapat.Keringat membasahi bajunya.

Saat itu Sarah berusaha membaca ayat apapun yang diingatnya. Tapi tidak satupun lancar diucapkannya.Terbesit dalam pikirannya untuk bangun dan menyalakan lampu kamar.

Pikirnya kalau terang ia akan lebih tenang? Tapi disisi lain, Sarah merasa takut jika dengan menyalakan lampu ia malah akan melihat sosok-sosok yang sedang mengganggunya., Entah berapa lama Sarah diam dalam posisi yang sama. Tidak bergerak dan suara-suara itu tidak kunjung pergi.

Ia tidak berani membuka selimut, takut justru mereka akan muncul di depan mukanya. Padahal kondisinya saat itu sudah basah kuyup oleh keringat.

Mungkin karena tubuh Sarah lelah setelah tegang dalam waktu lama, akhirnya ia pun tertidur dengan sendirinya.Sarah terbangun saat adzan subuh berkumandang, suara-suara aneh itu sudah hilang.

Meski sedikit lega karena ada suara-suara orang di gang berjalan menuju masjid untuk salat subuh, tapi rasa takut Sarah masih sangat besar.

Ya.. itu adalah momen pertama Sarah ‘berkenalan’ dengan penghuni kontrakan.

Walau tidak bertatap muka langsung, tapi perkenalan itu membekas hingga sekarang.Ia tidak akan menceritakan kejadian tersebut kepada kedua saudaranya.OPERAQQ

Bukan apa-apa, Sarah sendiri takut menceritakan ulang saat dirinya masih tinggal di rumah itu.Dan mereka mengontrak selama 1 tahun, artinya Sarah harus bertahan selama 11 bulan kedepan.

Setelah kejadian itu, ia hanya merasakan beberapa gangguan-gangguan ‘kecil’ menimpanya seperti barang berpindah tempat sendiri, selimut ditarik saat tidur, atau melihat sekelebat bayangan melintas.

Singkat cerita, bulan Ramadhan telah datang, gangguan kecil itu mulai berkurang, meski tidak 100 persen hilang.Lebih lanjut, Gerald adalah tetangga Sarah  yang bertempat tinggal di ujung gang.

Dia adalah anak band yang gaul dan cocok berteman dengan Sarah karena kepribadiannya yang asyik.Sejak pertemuan pertama mereka jadi semakin akrab, hingga akhirnya pada suatu malam mereka memutuskan untuk sahur bersama di salah satu kafe di Lembang.

        “Gerald jemput jam 9 ya, Nong!” Ucap Gerald sebelum menutup telepon.

Nong adalah panggilan Sarah dari Gerald. Rencana sahur malam ini hanya akan ada mereka berdua karena teman-teman yang lain tidak bisa ikut.

Tak masalah, bagi mereka suasana alam terbuka dan hawa yang dingin adalah favorit mereka.Saat itu, Sarah baru saja selesai meeting dengan anak-anak band. Ia bergabung menjadi salah satu vokalis di band tersebut.

Hobby Sarah memang bernyanyi dan kebetulan band Sarah dan band Gerald ada dalam satu basecamp.Basecamp yang dimaksud adalah rumah di daerah Buah Batu milik Horis, salah satu personil band.

Gerald tidak ikut meeting karena suatu hal. Sehingga ia memutuskan untuk pulang diantarkan oleh drummernya.Sesampainya di rumah, Sarah segera berbuka dan salat magrib.

Masih lelah, ia mengunci pintu dan berbaring sambil membaca pesan yg masuk. Dan Sarah pun tertidur..Dalam tidurnya, Sarah bermimpi bertemu Gerald

        “Ayok berangkat!” Ajak Gerald.

Sarah menggeleng enggan pergi, entah kenapa ia tau jika sedang bermimpi.

Tiba-tiba Gerald berubah menjadi menyeramkan dan berteriak marah

“AYO PERGI!!” teriaknya.

Seketika ia langsung terbangun dari tidur karena kaget.

Dan dalam keadaan masih sangat mengantuk, mata Sarah tertuju pada seseorang yang duduk menunduk di ujung kasur dekat kakinya.

Seorang laki-laki memakai topi mirip Gerald. Mata Sarah semakin berat, rasa kantuknya semakin tak tertahankan. Tidak biasanya ia begitu.Ia kemudian menutup matanya dan tiba-tiba ingat jika pintu kamarnya sudah dikunci sebelum Sarah tidur!

Lalu bagaimana Gerald bisa masuk? Tetoott.. Tetoott.. Suara ringtone HP Sony Ericsson tanda telepon masuk berbunyi.

        “Halo? Nong! Gerald bentar lagi jemput! Udah siap kan?” Cecar Gerald bersemangat.

        “Rald, lo tadi kekamar gue?” Tanya Sarah mengabaikan pertanyaan Gerald.

“Ga tuh! Gerald baru pulang ini langsung telepon kamu!” Sarah diam dengan Kantuk  yang mendadak hilang.Sarah langsung berdiri menyambar pegangan pintu dan masih dalam keadaan terkunci.

        “Nong woy!!” Teriak Gerald di telepon.

        “Iya 15 menit lagi jemputnya, gue shalat isya dulu.” Sahutnya.

Ia tutup telepon dan segera keluar dari kamar.A Jani sedang bersila diruang depan kamar Sarah sambil bermain HP

        “A, tadi Gerald kadieu teu?” (A, tadi Gerald kesini ga?) Tanya Sarah.

        “Teu aya,” (Ga ada) jawab A Jani tanpa berpaling dari HP nya.

        “Nu baleg?” (Yg bener?) Ujar Sarah kembali berusaha meyakinkan.

        “Baleg ih, sadinten ieu teu aya tamu.” (beneran ih, seharian ini ga ada tamu) yakin A Jani.

Sarah terdiam dan berusaha mengabaikann. Mungkin mereka lagi iseng.Sarah segera mengambil wudhu dan salat.Setelah selesai salat, ia bersiap-siap untuk segera pergi ke Lembang.

Karena Lembang sangat dingin  dan mereka pergi menggunakan motor, Sarah memakai jaket yang paling tebal, tidak lupa syal rajut kesayangan warna pink.

Gerald sudah datang, mereka pun pergi menuju Lembang tanpa tau sesuatu sedang menunggu mereka.Motor yang mereka tumpangi berjalan pelan karena masih di dalam komplek perumahan.

Mereka tidak berbicara satu sama lain dan hanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.Ketika mendekati sekolah SMA, Sarah melihat seorang kakek berjalan pelan Sarah terus memperhatikan kakek tersebut tanpa sadar.

Kakek tersebut berada jauh dari motor mereka, posisinya di sebelah kanan jalan & berjalan membelakangi Sarah dan Gerald.Semakin lama semakin mendekat, hingga di pertigaan SMA, kakek itu mengambil jalan ke kanan, persis seperti yang akan mereka lakukan.

Setelah kakek itu belok kanan, dalam hitungan dua detik mereka pun mengambil jalan yang sama dengan si kakek.Tapi saat motor berbelok, tidak ada siapa-siapa di sana. Jalanan sepi, tidak ada satu orang pun pejalan kaki. Sontak Sarah terkesiap otomatis mencari si kakek.

Jalan komplek itu lurus tanpa ada belokan lain atau pun gang.Tidak mungkin kakek itu bersembunyi.Gerald menyadari keganjilan gerak gerik ku.

        “Kunaon, Nong?” (Kenapa, Nong?) Tanya Gerald.

        “Tadi aya aki2 belok didieu saeuncan urang belok! Naha euweuh?” ucapnya.

(Tadi ada kakek2 belok disini sebelum kita belok. Kenapa ga ada?) tanya Sarah panik.

        “Tong ngalamunlah! Euweuh sasaha titatadi ge!” (Jangan ngelamun! Ga ada siapa2 dari tadi juga!” Seru Gerald.

Karena sudah mengalami kejadian aneh hari ini, Sarah mulai terbiasa.Akhirnya ia mencoba membicarakan banyak hal dengan Gerald untuk menepis rasa takut sepanjang perjalanan.

Jalan menuju Lembang saat itu masih banyak berupa pohon-pohon lebat di kanan kiri jalan.

Saat itu, tepat di tanjakan sebelum Kafe yang akan mereka datangi, Sarah melihat seekor kucing hitam melintas di tengah jalan dekat sekali dengan lintasan mereka.

Tetapi Gerald sama sekali tidak memperlambat kecepatan motor. Reflek Sarah menepuk pundak Gerald sambil berteriak..

“Rald!! Ucing!! Launan!!”(Rald!! kucing!! Pelanin!!) Teriak Sarah sedikit tertahan sambil menunjuk-nunjuk kucing tersebut.

Tanpa babibu Gerald malah tancap gas membuat Sarah sedikit terjengkang.“Cicing siah, Nong!! Euweuh nanaon!”(Diem kamu, Nong!! Ga ada apa2) Balas Gerald sewot.

Sarah kemudian bengong dan berbalik kebelakang melihat ke arah kucing tersebut duduk dan memang tidak ada apa-apa disana.Kosong, dan ia pun shock karena jelas-jelas kucing hitam tadi bukan halusinasi.

Lanjut, mereka pun akhirnya sampai di Kafe. Mereka segera turun dan memilih saung dan kemudian memesan indomie keju kornet.Sarah memesan teh manis panas, sedangkan Gerald memesan kopi.

Sebenarnya, saat itu Sarah masih gelisah karena kejadian terakhir.

Tapi, mereka sudah sepakat tak mau membahas dan berusaha mencari topik obrolan lain.Sarah pun lupa karena larut dalam suasana malam yang dingin.Langit cerah berbintang ditemani minuman hangat rasanya nikmat sekali.

Tak terasa waktu imsak datang, tanda mereka harus segera pulang agar bisa menunaikan salat subuh.Kami meminta bill, saat waitress datang menyerahkan bill, dia bertanya.

        “A, Teh, bade uih ayeuna leres?” (A, Teh, mau pulang sekarang ya?) tanyanya.

        “Iya A” Jawab Sarah dan Gerald berbarengan.

        “Hemmm, yakin?” Sahutnya menyelidik.

        “Iya A biar keburu salat subuh” Gerald membalas.

        “Sok atuh, hati-hati nya dijalan” Ujarnya.

        “Iya A nuhunnya” (iya A makasih ya) Sahut Sarah.

Mereka berjalan menuju kasir dan terjadi lagi percakapan yang serupa, kasir tersebut meminta Sarah dan Gerald untuk berhati-hati.

Tanpa curiga, mereka pun membayar dan pergi ke parkiran.Tukang parkir menghampiri mereka. Dan tebak? Percakapan yang sama terulang lagi.

Berujung tukang parkir tersebut meminta mereka untuk berhati-hati.Seketika Sarah dan Gerald pun saling pandang, paham akan perasaan tidak enak yang sekarang mereka rasakan.

Dan ternyata.. beberapa kejadian yang Sarah alami sebelum berangkat hanya ‘intro’.

Kalau saja ia tidak cuek dan lebih memperhatikan tanda-tanda.Kalau saja Sarah tidak memaksakan pergi setelah mengalami dua kejadian pertama. Sarah dan Gerald tidak akan mengalami kejadian ini.

♥ ♠ ♦ ♣ OPERAQQ ♥ ♠ ♦ ♣

VIPOPERAQQ.COM - BandarQ | AduQ | Sakong | Poker | Domino99 | CapsaSusun | Game Online Indonesia - Agen Kartu Online Terbesar dan Terpercaya SeAsia

๐Ÿ“ŒPelayanan Cepat dan Ramah dengan Customer Service Profesional 24 jam

๐Ÿ“ŒProses Depo & Wd Tercepat

๐Ÿ“ŒBonus Rollingan 0,3%

๐Ÿ“ŒBonus Referall 15% Berlaku Seumur Hidup

๐Ÿ“ŒMinimal Deposit|Withdraw Rp 20.000

๐Ÿ“Œ100% FAIR PLAY

9 Games Dalam 1 UserID

Daftar Disini !!!

๐ŸŽฒ Domino99 ๐ŸŽฒ

๐ŸŽฒ BandarQ ๐ŸŽฒ

๐ŸŽฒ Poker ๐ŸŽฒ

๐ŸŽฒ AduQ ๐ŸŽฒ

๐ŸŽฒ Capsa Susun ๐ŸŽฒ

๐ŸŽฒ Bandar Poker ๐ŸŽฒ

๐ŸŽฒ Sakong Online ๐ŸŽฒ

๐ŸŽฒ Bandar 66 ๐ŸŽฒ

๐ŸŽฒ Perang Baccarat ๐ŸŽฒ

Fasilitas BANK yang di sediakan :

- BCA

- Mandiri

- BNI

- BRI

- Danamon

Menerima Deposit VIA : 

* Pulsa Telkomsel Tanpa Potongan

* OVO

- GOPAY

* DANA

* LINKAJA

Hubungi Kami Langsung di WA :  +62 822-5710-6104
Customer Service Online 24 Jam Setiap Harinya ^_^ 


Comments

  1. Sini Kak bagi yang butuh website slot yang gacor
    COIN QQ SLOT
    lagi ada Promo nih kak
    Deposit PERTAMA
    50.000 + 100% = 100.000
    150.000 + 100% +50 = 350.000
    2.000.000 + 100% + 50rb = 2.050.000
    Untuk Deposit Harian Dapat Bonus 25% Dari total Deposit nya kak MAX sampai 1JT
    PROSES DEPOSIT DAN WIHTDRAW Kurang dari 3Menit

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sekian Lama Tinggal di Kontrakan Tua, Akhirnya Mereka Berkenalan

Dari Kuli Hingga Menjadi Milliarder | Kisah Sukses Bob Sadino